DELISERDANG - Beberapa orang tua mendatangi salah satu pondok Tahfiz di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Rabu (6/11/2024) malam. Kedatangan mereka bukan untuk mengunjungi anak-anak mereka, melainkan untuk melabrak seorang pengajar (Buya) yang diduga terlibat dalam kasus pelecehan beberapa santri.
Menurut laporan warga, sejumlah orang tua sudah berkumpul sejak sore untuk membicarakan tindakan pengajar. Keresahan memuncak setelah laporan polisi yang dibuat ke Polrestabes Medan sekitar enam bulan lalu diduga belum ada tindak lanjut.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Surya Tjandra
|
“Beberapa orang tua datang ke pondok Tahfiz dan terdengar teriakan meminta kepling (kepala lingkungan) untuk hadir, ” ujar seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut namun tidak ingin disebutkan namanya.
Teriakan tersebut menarik perhatian warga sekitar, yang kemudian datang dan melihat orang tua meluapkan amarah mereka kepada pengajar pondok Tahfiz. Seorang warga berinisial N mengungkapkan bahwa setidaknya ada tiga anak yang diduga menjadi korban pelecehan.
Saat dimintai keterangan, salah satu orang tua yang diduga anaknya menjadi korban mengungkapkan bahwa ia bersama pihak terduga pelaku tengah berada di Polrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setiawan untuk memberikan keterangan lebih lanjut.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak media masih menunggu konfirmasi dari Kapolrestabes Medan terkait laporan perkembangan yang dikabarkan telah berjalan di tempat selama setengah tahun. (Alam)